Jumat, 05 Desember 2008

Dunia gue sempit banget sih!!

gue bete banget, dunia gue ga jauh jauh dari masa lalu. gue punya sahabat cowok dari smp ternyata kakaknya dia itu sahabatnya sepupu gue. terus gue punya tetangga yang emang udah deket banget eh sekarang gue beneran sodaraan sama dia gara gara tantenya nikah sama om gue. sekarang gue suka sama seseorang dan ternyata mantannya dia itu sahabat gue waktu sd.

masalah yang pertama dan kedua sih masih oke oke aja, tapi yang ketiga agaknya bikin gue sedikit kaget. emang sih udah mantan yaudah lah. tapi tetep aja gue sebel. kenapa gue baru tau sekarang?? kenapa gue harus kehilangan jejak sahabat gue itu dan baru ketemu lagi tahun ini? dia deket banget sama gue, selalu cerita semuanya sama gue. tapi waktu itu gue pindah rumah dan hp gue ilang. yaudah dia jadi ga ada kabarnya lagi deh.

sebenernya sih ga masuk akal juga gue suka sama seseorang itu, orang kenal aja engga. sering sih ketemu tapi ga kenal. coba kalo gue masih deket sama sahabat gue itu dari dulu. pasti gue dikenalin sama seseorang itu. soalnya dia selalu ngenalin gue sama pacarnya.

yaudah lah pusing jadinya. ga nyangka aja kalo ternyata seseorang itu masih ada hubungannya dengan sahabat gue di masa lalu. sahabat gue yang cantik banget, baik, pinter banget banget (sekarang dia udah kuliah padahal gue aja masih 2 sma) ya yaya perfect lah. hhhhhhhh.....

padahal dari dulu gue berharap biar bisa nemuin kehidupan lain dan ga ada hubungannya sama sekali sama masa lalu gue. tapi ternyata ga bisa. dunia gue sempit banget. yang bikin nyesek bukan karena dia mantannya sahabat gue. gue nyesek banget kenapa dunia gue sesempit ini tapi jarak gue sama seseorang itu sejauuuh apaan tau. gue malah deket sama mantannya. ya ampuun....

Jumat, 21 November 2008

Musik sama kepribadian ada hubungannya looh!

Suatu penelitian berskala dunia telah membuktikan bahwa jenis musik kegemaran seseorang bisa mengambarkan kepribadiannya.

Penelitian tentang hubungan selera musik dengan kepribadian ini dilakukan oleh Professor Adrian North, Dekan Fakultas Psikologi Heriot-Watt University. Ia melakukan wawancara dengan lebih dari 36.000 responden di seluruh dunia tentang aspek kepribadian dan meminta mereka untuk menilai 104 jenis musik.

"Saya selalu menduga ada hubungan antara selera musik dan kepribadian. Inilah kali pertama saya menelitinya secara detail dan nyata. Belum ada ahli yang meneliti hal ini dengan responden sebanyak yang terlibat dalam penelitian ini," ucapnya tegas.

Berkaitan dengan dunia kerja, Prof. Adrian mengatakan bahwa penelitiannya ini juga berguna bagi kepentingan Marketing.

"Jika Anda memahami selera musik seseorang, maka Anda akan dapat mengatakan seperti apa pribadinya, dan menjual apa padanya," tambah Prof. Adrian yang berencana melanjutkan penelitiannya secara online.

So, ingin tahu seperti apakah kepribadian Anda berdasarkan musik kegemaran?


JAZZ : Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing dan tenang.
BLUES : Percaya diri tinggi , kreatif, outgoing, gentle dan tenang.
CLASSIC : Percaya diri tinggi, kreatif, introvert dan tenang.
RAP : Percaya diri tinggi, outgoing.
OPERA : Percaya diri tinggi, kreatif, gentle.
COUNTRY dan WESTERN : Pekerja keras, outgoing.
REGGAE : Percaya diri tinggi, kreatif, bukan pekerja keras, outgoing, gentle, tenang.
DANCE : Kreatif, outgoing, tidak gentle.
INDIE : Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerja keras, tidak gentle.
BOLLYWOOD : Kreatif dan outgoing.
ROCK/HEAVY METAL : Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerja keras, tidak outgoing, gentle, tenang.
POP : Percaya diri tinggi, tidak kreatif, pekerja keras, outgoing, gentle, tidak tenang.
SOUL : Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing, gentle, tenang.

Musik dan Kecerdasan Emosi

Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara wajar. Misalnya seseorang yang sedang marah maka kemarahan itu tetap dapat dikendalikan secara baik tanpa harus menimbulkan akibat yang akhirnya disesali di kemudian hari.

Kepekaan akan rasa indah timbul melalui pengalaman yang dapat diperoleh dari menghayati musik. Kepekaan adalah unsur yang penting guna mengerahkan kepribadian dan meningkatkan kualitas hidup. Seseorang memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka maka ia akan dapat mengambil keputusan-keputusan secara mantap dan membentuk kepribadian yang tangguh.

Kemampuan motivasi adalah kemampuan untuk memberikan semangat kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur harapan dan optimisme yang tinggi, sehingga memiliki kekuatan semangat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnya dalam hal belajar. Seperti apa yang kita cita-citakan dapat diraih dan mengisyaratkan adanya suatu perjalanan yang harus ditempuh dari suatu posisi di mana kita berada ke titik pencapaian kita dalam kurun waktu tertentu.

Kemampuan membina hubungan bersosialisasi sama artinya dengan kemampuan mengelola emosi orang lain. Evelyn Pitcer dalam Kartini (1982) mengatakan musik membantu remaja untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan sosial dan perkembangan terhadap emosional mereka

Kecerdasan emosional perlu dikembangkan karena hal inilah yang mendasari keterampilan seseorang di tengah masyarakat kelak, sehingga akan membuat seluruh potensi anak dapat berkembang secara lebih optimal.

Idealnya seseorang dapat menguasai keterampilan kognitif sekaligus keterampilan sosial emosional. Daniel Goleman (1995) melalui bukunya yang terkenal “Emotional Intelligences (EQ)”, memberikan gambaran spectrum kecerdasan, dengan demikian anak akan cakap dalam bidang masing-masing namun juga menjadi amat ahli. Sebagaimana dikatakan oleh para ahli, perkembangan kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh rangsangan musik seperti yang dikatakan Gordon Shaw (1996).

Menurut Siegel (1999) ahli perkembangan otak, mengatakan bahwa musik dapat berperan dalam proses pematangan hemisfer kanan otak, walaupun dapat berpengaruh ke hemisfer sebelah kiri, oleh karena adanya cross-over dari kanan ke kiri dan sebaliknya yang sangat kompleks dari jaras-jaras neuronal di otak.

Efek atau suasana perasaan dan emosi baik persepsi, ekspresi, maupun kesadaran pengalaman emosional, secara predominan diperantarai oleh hemisfer otak kanan. Artinya, hemisfer ini memainkan peran besar dalam proses perkembangan emosi, yang sangat penting bagi perkembangan sifat-sifat manusia yang manusiawi.

Kehalusan dan kepekaan seseorang untuk dapat ikut merasakan perasaan orang lain, menghayati pengalaman kehidupan dengan “perasaan”, adalah fungsi otak kanan, sedang kemampuan mengerti perasaan orang lain, mengerti pengalaman dengan rasio adalah fungsi otak kiri. Kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan manusiawi dengan orang lain merupakan percampuran (blending antara otak kanan dan kiri itu).

Proses mendengar musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif dan memberikan pengalaman emosional. Musik digambarkan sebagai salah satu “bentuk murni” ekspresi emosi. Musik mengandung berbagai contour, spacing, variasi intensitas dan modulasi bunyi yang luas, sesuai dengan komponen-komponen emosi manusia.

Hadiah Olimpiade sains naik jadi Rp 1 miliar

Sekitar 250 mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta se-jabodetabek hari ini Senin (03/11) mengikuti pembukaan Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi se-Indonesia (OSN-PTI) 2008 yang bertempat di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Olimpiade ini memperebutkan hadiah senilai Rp 1 Miliar bagi para pemenangnya.

Rektor UI Prof Dr Gumilar Sumantri saat sambutan dalam acara tersebut mengatakan, "Hadiah yang tadinya Rp 135 juta ternyata ditingkatkan menjadi Rp 1 miliar lebih. Kita harapkan animo mahasiswa jadi meningkat,".

Acara pembukaan ini merupakan rangkaian panjang olimpiade yang digelar secara nasional dengan melibatkan 4.223 mahasiswa dari 38 PTN dan 21 PTS di Indonesia. Pembukaan ini serentak digelar di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Jabodetabek bertempat di Balai Sidang UI, Kampus UI Depok, Jawa Barat.

Tahap awal adalah seleksi daerah yang akan dilakukan secara serentak di seluruh daerah. Para peserta yang lolos akan diikutsertakan dalam seleksi pusat yang digelar 5-9 Desember 2008. Untuk pengumuman pemenang akan diumumkan pada 10 Desember 2008.

Sumantri juga menjelaskan, "Para pemenang dari olimpiade sains nasional ini akan mewakili Indonesia di kompetisi serupa di tingkat internasional,".

Dalam olimpiade ini ada tiga bidang yang dilombakan, yaitu fisika, matematika dan kimia. Para pemenang dalam seleksi pusat akan menerima beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan kuliah S2 di perguruan tinggi manapun di dalam negeri. Sedangkan pemenang di tingkat internasional akan memperoleh beasiswa S2 di perguruan tinggi manapun di seluruh dunia.

Kamis, 20 November 2008

sains

LAYAR informasi milik Nagoya University yang dipasang di dekat pintu tiket stasiun Nagoyadaigaku sebulanan ini menampilkan tiga wajah Nobelist. Mereka adalah Prof Toshihide Masukawa dan Prof Makoto Kobayashi, peraih Nobel Fisika 2008 yang keduanya lulusan Fakultas Science, Nagoya University, masing-masing pada tahun 1962 dan 1972, dan seorang lagi peraih Nobel Kimia, yaitu Prof Osamu Shimomura, yang juga meraih gelar PhD-nya pada fakultas yang sama, bahkan sempat menjadi associate professor di almamaternya.

MURNI RAMLI, Kandidat Doktor Graduate School of Education & Human Development, Universitas Nagoya JeNagoya University sejak lama dikenal sebagai pusat sains dan teknologi di wilayah Jepang Tengah. Pada tahun 2001, Prof Ryouji Noyori, peneliti di Nagoya University, juga meraih Nobel di bidang kimia. Beliau menghadiahkan sebagian besar hadiah yang diperolehnya untuk membangun gedung Noyori Conference Hall di Nagoya University, yang di dalamnya dilengkapi panel-panel untuk memahami seluk-beluk ilmu kimia, termasuk temuan Noyori, yaitu asymmetric molecular catalysis.

Koran Mainichi beberapa saat setelah pengumuman Nobel melaporkan kegembiraan warga Nagoya, dan wartawan mendatangi SMP dan SMA Prof Masukawa dan mewawancarai kepala sekolah beserta siswa-siswa. Para siswa menyatakan kekaguman mereka dan bertekad untuk menekuni sains. Keseharian para Nobelist dan hasil penemuan mereka disajikan di dalam artikel koran dan program TV yang menarik.

Kalau dicermati, minat para Nobelist terhadap sains muncul dalam fase yang berbeda. Prof Ryoji Noyori terinspirasi oleh ayahnya, seorang peneliti plastik dan fiber di sebuah perusahaan kimia. Rumah Noyori dipenuhi oleh jurnal-jurnal ilmiah, plastik, dan fiber yang menjadi bahan pekerjaan ayahnya. Saat ia berumur 12 tahun, ayahnya mengajaknya menghadiri sebuah seminar tentang nilon yang diselenggarakan oleh DuPont. Noyori kecil menjadi sangat terpukau dengan kimia yang berperan banyak dalam mengubah nasib manusia sejak saat itu. Pelajaran kimia yang diperolehnya di SMP dan SMA melalui class work (sanggyou, semacam praktik di industri) memesonanya.

Shimomura justru baru tertarik kepada sains saat menjadi mahasiswa. Ledakan bom di Nagasaki pada PD II menyebabkan penglihatannya terganggu sejak kecil, dan karena kondisi perang, Shimomura berangan-angan untuk menjadi desainer pesawat. Studinya di Nagoya University telah membawanya untuk berkenalan dengan Prof Yoshimasa Hirata (juga menjadi pembimbing Prof Noyori), yang menugasinya untuk meneliti protein pada umi-hotaru (Vargula hilgendorfii).

Kemajuan sains di Jepang tidaklah mengherankan jika kita melihat anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk pengembangan sains dan teknologi sebesar 16,2 persen dari total anggaran. Terlepas dari penggunaan sebagian dana untuk membangun banyak museum sains yang dikritisi telah menghabiskan dana pendidikan, sementara keuntungannya tidak berarti bagi warga, anggaran sains dan teknologi di Jepang tergolong sangat tinggi.

Pembaharuan sains di tingkat pendidikan dasar dan menengah terjadi tatkala Prof Noyori menjadi anggota Komite Reformasi Pendidikan Jepang. Noyori memicu lahirnya kebijakan super science project, berupa pengayaan materi belajar sains dan penguatan kegiatan eksperimen di sekolah.

Mencetak Nobelist di Jepang bukanlah agenda reformasi pendidikan di Jepang, tetapi mendorong kecintaan kepada sains dan memfasilitasi ilmuwan-ilmuwan muda di universitas untuk menemukan hal-hal baru, adalah tujuan utama proyek sains di Jepang. Pada level pendidikan dasar dan menengah, guru-guru sains adalah guru bersertifikat yang terjamin keilmuan, kompetensi, dan kecintaannya kepada pengembangan ilmu.
Tugas guru pun ditunjang dengan sarana praktikum dan literatur sains yang memadai. Bahasa Inggris sebagai bahasa sains internasional sangat memberatkan orang Jepang, oleh karena itu diciptakan terminologi sains dan teknologi dalam bahasa Jepang dan penerjemahan literatur sains ke dalam bahasa Jepang berlangsung sangat intensif. (*)